Kamis, 23 Juni 2011

Sentuhan Nyata

“. . . . mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan  dan dalam kebenaran” (1 Yoh. 3:18)

        Dalam keheningan hati, kita menyadari bahwa dunia membutuhkan cinta dan kasih. Cinta kasih membutuhkan sentuhan yang nyata dari anak-anak Allah. Kala dunia ini dipenuhi jeritan dan tangisan orang-orang yang susah, kelaparan, sakit, kesepian, hilang harapan, maka sentuhan kasih yang nyata akan dapat menyegarkan hati mereka.
       Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk dapat saling mengasihi antara satu dengan lainnya. Ada beberapa alasan yang mengharuskan kita saling mengasihi, yakni: Pertama; Itu perintah Tuhan (ayat 11). Sebelum Tuhan Yesus disalibkan, ia berpesan agar semua orang yang mengikuti-Nya harus saling mengasihi (band Yoh 15:12). Kedua; Kasih adalah identitas orang percaya (ayat 14). Sebelum percaya, kita adalah pendosa dan berada dalam maut. Hidup dengan kebencian, mementingkan diri sendiri dan susah mengampuni orang lain. Namun dalam Kristus kita telah diselamatkan dan memiliki hidup kekal. Kasih itu Tuhan tanamkan dalam hidup kita. Di mana saja kita berada kasih itu merupakan identitas diri orang percaya. Ketiga; Kristus telah mengasihi kita melalui pengorbanan-Nya di kayu salib (ayat 16). Peristiwa penyaliban Kristus merupakan cara Tuhan mendemonstrasikan kasih Allah pada manusia. Dengan demikian kitapun wajib mengasihi sesama kita. Keempat; Kasih itu bukanlah slogan tetapi sebuah tindakan (ayat 18). Seorang bintang iklan pandai dalam mempromosikan dan menarik orang untuk membeli produk-produk tertentu. Namun belum tentu ia sendiri memakai produk tersebut. Sedangkan anak-anak Tuhan berbeda!! Mereka tidak hanya mempromosikan kasih Allah tetapi juga harus hidup dalam kasih Tuhan dan melakukannya. Semua sudah dilakukan oleh Tuhan Yesus oleh karena itu kita patut meneladani dan melakukannya dalam hidup kita.
       Sobat ! Marilah kita nyatakan kasih kepada sesama! Kita bisa mulai dengan orang-orang yang ada di sekitar kita. Mungkin itu ortumu, saudara-saudaramu atau sohib-sohibmu. Sentuhlah mereka dengan kasih Tuhan yang nyata.

 Ketika kita melupakan diri sendiri, kita biasanya akan melakukan sesuatu yang akan diingat oleh semua orang. Anonim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar